e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Jumat, 21 Februari 2014
Bacaan : Kisah Para Rasul 18:24-28
Setahun: Bilangan 19-21
Nats: Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah
Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah
mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.
(Kisah Para Rasul 18:26)
Judul:
SENI MENGKRITIK
Ketika dipercaya berkhotbah dalam kebaktian berbahasa Inggris,
saya tertantang dan sekaligus bergumul. Suatu kali, seusai
kebaktian, seorang mantan dekan fakultas sastra mendekati saya dan
mengomentari beberapa pelafalan yang kurang tepat. Mendengarnya,
saya merasa khotbah saya buruk sekali. Kemudian datang beberapa
orang, sebagian penutur bahasa Inggris dan pernah bersekolah di luar
negeri, menyemangati saya. Mereka menghargai usaha saya, mengatakan
khotbah saya dapat dipahami. Mereka bahkan bersedia menolong
memperbaiki kemampuan bahasa Inggris saya.
Apolos pemberita Injil yang fasih dan mahir dalam soal-soal Kitab
Suci. Ia bersemangat mengajar banyak orang, termasuk di rumah
ibadat. Namun, karena keterbatasan pengetahuan, ia hanya mengajarkan
baptisan Yohanes. Ketika Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka
tidak mempermalukannya. Mereka membawanya ke rumah dan menjelaskan
apa yang perlu Apolos tahu. Mereka tidak hanya menunjukkan
masalahnya, tetapi juga memberikan solusi. Hasilnya, Apolos menjadi
seorang yang sangat berguna bagi orang-orang percaya di Akhaya. Ia
bahkan mempergunakan keterampilannya memberitakan Injil Kristus di
depan umum.
Umumnya, kita lebih senang mengkritik daripada dikritik. Jika harus
mengkritik, pakailah cara terbaik untuk membangun, bukan
menjatuhkan. Dan saat dikritik, belajarlah menyimak isi kritik,
bukan berfokus pada caranya, sehingga kita dapat belajar memperbaiki
diri. --Hembang Tambun /Renungan Harian
KRITIK DIMAKSUDKAN UNTUK MENGOREKSI DAN MEMPERBAIKI KEADAAN,
BUKAN UNTUK MENYOMBONGKAN KEHEBATAN PRIBADI.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2014/02/21/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
https://www.facebook.com/groups/renungan.harian/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Kisah+Para+Rasul+18:24-28
Kisah Para Rasul 18:24-28
24 Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos,
yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara
dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.
25 Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan
bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang
Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.
26 Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah
Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah
mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.
27 Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di
Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka
menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia
Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang
percaya.
28 Sebab dengan tak jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di
muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah
Mesias.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Bilangan+19-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Bilangan+19-21
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA