Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
e-Konsel -- Komitmen Baru dalam Kristus
Edisi 356/Januari 2014
Salam kasih,
Syukur kepada Tuhan Allah yang masih memberi kita kesempatan untuk bersua. Tahun baru tentu memberi semangat baru bagi kita untuk terus melayani-Nya. Pada tahun ini, e-Konsel akan terbit sebulan sekali pada hari Selasa minggu kedua. Namun demikian, kami akan tetap berusaha untuk menyajikan bahan-bahan lengkap guna memperlengkapi Anda sebagai konselor Kristen. Dalam edisi ini, Anda dapat menyimak berbagai tulisan terkait dengan bagaimana memulai hidup baru dalam Kristus. Semoga sajian kami dapat Anda aplikasikan untuk menolong konseli Anda. Selamat menyimak.
Pemimpin Redaksi e-Konsel,
S. Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://c3i.sabda.org/ >
RENUNGAN: HIDUP BARU DALAM KRISTUS: SEPERTI APA SEHARUSNYA?
Bagaimana cara hidup baru dalam Kristus? Tak sedikit orang Kristen mengetahui cara hidup baru dalam Kristus meskipun telah bertahun-tahun, bahkan mungkin berpuluh tahun, menjadi Kristen. Secara sederhana, hidup baru dalam Kristus tak lebih dari sekadar meninggalkan pelanggaran dan dosa yang masih kita lakukan. Hidup baru dalam Kristus berarti tidak lagi menuruti keinginan kedagingan yang menuntun ke dalam kebinasaan, tetapi hidup baru dalam tuntunan Roh Kudus setiap hari sebagai jawaban atas keselamatan yang telah Allah berikan melalui pengurbanan Anak Tunggal-Nya di kayu salib. Ini artinya kita harus mengizinkan Allah memindahkan kita dari kegelapan menuju ke dalam terang ajaib, yaitu Kerajaan Anak-Nya (Kolose 1:13).
Ciri Hidup Baru dalam Kristus
Cara mengetahui hidup berada di dalam Kristus amat mudah, yaitu bila hidup Anda diatur oleh Alkitab. Apakah Anda menjunjung tinggi dan memandang firman Allah sebagai penguasa atas kehidupan Anda? "Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia." (1 Yohanes 2:5) Alkitab sangat jelas, kita menjadi satu dengan Allah di dalam Kristus jika kita mengasihi dan menaati firman Allah.
Kemurahan merupakan salah satu ciri hidup baru dalam Kristus. Alkitab mengatakan bahwa jika kita tidak memiliki kemurahan atau tidak dapat mengasihi tanpa syarat, kita belum berada di dalam Kristus. "Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna." (1 Korintus 13:2) Kalimat "sama sekali tidak berguna" berarti "Saya tidak berguna sekarang dan untuk selama-lamanya juga begitu". Sebab tanpa Kasih, kita bukan siapa-siapa dan akan selama-lamanya bukan siapa-siapa. Kita bisa saja seorang pengkhotbah, majelis/pengurus gereja yang giat melayani Tuhan dalam pelayanan gereja, tetapi jika kita tidak memiliki kasih, kita sama sekali bukan siapa-siapa di mata Tuhan.
Hidup baru dalam Kristus berarti "rela" terus-menerus diperbarui. Barangsiapa berada di dalam Kristus, ia tidak hanya mengalami satu pengalaman pertobatan, tetapi juga terus-menerus berseru pada Tuhan untuk diubah dan diperbarui oleh Roh Kudus. Doa mereka setiap hari adalah, "Tuhan, bersihkanlah diriku dari setiap noda dosa, jadikan aku anak yang berkenan pada-Mu!"
"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17)
Keselamatan yang kita terima bukanlah karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena kasih karunia-Nya semata, itu murni 100 persen prakarsa Allah. Meninggalkan tabiat manusia lama dan mencoba hidup baru dalam Kristus merupakan sebuah proses yang tak langsung bisa sempurna, tetapi itulah yang Allah kehendaki harus terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Sabda Harian
Alamat URL: http://www.sabdaharian.com/2013/04/hidup-baru-dalam-kristus/
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 6 Desember 2013
TELAGA: MANUSIA BARU
Setiap orang Kristen pasti pernah bergumul dengan dosa yang ada pada dirinya. Kita tahu tidak seharusnya kita berdosa, tetapi kita tetap melakukan perbuatan yang sama. Ada yang terus bergumul dengan emosi marah; tidak mau marah namun toh marah. Ada yang bergumul dengan dosa berbohong; kita tahu itu salah, tetap saja kita mengulangnya. Ada yang bergumul dengan dosa seksual; kita ingin lepas tetapi terus melakukannya. Kita merana dan ingin bebas, tetapi masih terbelenggu oleh dosa yang sama. Kadang, kita bertanya-tanya, di manakah kebenaran ayat yang berbunyi, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17). Apakah artinya ayat ini?
Roma 12:2 berkata, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Efesus 4:23-24, "supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." Kata "budi" dalam Roma 12 berarti pikiran; jadi, dari dua ayat ini dapat kita simpulkan bahwa perubahan mesti terjadi pertama-tama pada pikiran. Dengan kata lain, manusia baru di dalam Kristus adalah manusia yang berpikir seperti Kristus.
Bagian berikutnya dalam pertumbuhan rohani setelah "berpikir seperti Kristus" adalah "berbuat seperti Kristus". Inilah bagian tersulit karena meskipun kita tahu apa yang baik dan seharusnya dilakukan, tetapi kita tidak selalu melakukannya. Paulus membagikan pergumulannya ini dalam Roma 7:21-23, "Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku." Sebagai contoh, kita tahu bahwa mengkhianati pasangan itu salah, tetapi kita tetap melakukannya. Mengapakah demikian?
Pada dasarnya, pikiran dan perbuatan yang berdosa telah menjadi bagian hidup dan kepribadian kita. Pikiran dan perbuatan yang berdosa merupakan sarana untuk mendapatkan yang kita inginkan. Setelah kita mengenal Kristus, kita mesti menanggalkan pikiran dan perbuatan yang berdosa itu dan sebaliknya, mengandalkan Kristus untuk mendapatkan yang kita inginkan itu.
Kita perlu menyeimbangkan kedua hal ini: di satu pihak, kita adalah manusia baru dengan pemikiran yang baru, tetapi di pihak lain, kita adalah manusia lama yang sedang dalam proses pembaruan. Pertumbuhan yang sehat menuntut kesadaran akan keduanya.
Pada akhirnya, untuk bertumbuh dituntut usaha untuk melawan manusia lama. Kendati tidak mudah, kita harus melawannya. Roma 6:12 berkata, "Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya."
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: TELAGA
Alamat URL: http://www.telaga.org/audio/manusia_baru
Judul transkrip: Manusia Baru (T215A)
Penulis: Pdt. Dr. Paul Gunadi
Tanggal akses: 14 November 2013
ULASAN BUKU: HIDUP DALAM KRISTUS (PELAJARAN-PELAJARAN DASAR TENTANG PRINSIP MEMULAI KEHIDUPAN KRISTEN)
Judul buku: Hidup dalam Kristus (Pelajaran-pelajaran Dasar tentang Prinsip Memulai Kehidupan Kristen)
Judul asli: Living in Christ (Basic Studies for Beginning the Christian Life)
Penulis/Penyusun: --
Penerjemah: Paul Hidayat
Editor: --
Penerbit: Persekutuan Pembaca Alkitab, Jakarta 1988
Ukuran buku: 12 x 19 cm
Tebal: 40 halaman
ISBN: --
Buku Online: http://www.sabda.org/learning/baca.php?b=hidup_dalam_kristus
Download: --
Sumber: Pub. e-Buku edisi 01/2005
Buku kecil ini ditulis untuk membantu mereka yang ingin mendapatkan kehidupan Kristen yang benar dan penuh kesukaan. Isinya, yang berupa pelajaran-pelajaran tentang bagaimana hidup dalam Kristus, terbagi secara sistematis ke dalam empat bagian, yaitu Mengenal Kristus, Bertumbuh di Dalam Kristus, Menaati Kristus, dan Menyaksikan Kristus. Tahapan-tahapan yang disampaikan dalam setiap pelajaran dijelaskan dengan sederhana dan bahasa yang tidak kaku. Selain itu, penjelasan-penjelasan dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi yang memudahkan pembaca meresapi isinya. Namun, hal yang sangat membantu adalah tersedianya pertanyaan-pertanyaan di setiap akhir pelajaran.
Setiap pembaca dapat mengulangi kembali pokok-pokok penting yang telah dipelajari dalam buku secara aktif dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia. Nah, jika Anda ingin belajar tentang iman Kristen secara terstruktur, buku ini patut Anda baca. Selain cocok untuk mereka yang sudah lama menjadi Kristen, buku ini juga cocok untuk mereka yang baru saja bertobat dan lahir baru.
Peresensi: Davida Welni Dana
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: GUBUK
Alamat URL: http://gubuk.sabda.org/Hidup_dalam_Kristus
Tanggal akses: 15 November 2014
Kontak: konsel(at)sabda.org
Redaksi: S. Setyawati, Santi T., dan Adiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >