----Email Diteruskan----
Dari: sh@sabda.org
Kepada: i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
Email Keluar: Sel, 18 Jun 2013 08:10 Waktu Terang Hari Pasifik
Judul: (e-SH) 19 Juni -- Keluaran 15:1-21 - Bukan pengucapan syukur biasa
e-SH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Santapan Harian
Sarana untuk menggumuli makna Firman Tuhan bagi hidup
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Rabu, 19 Juni 2013
Ayat SH: Keluaran 15:1-21
Judul: Bukan pengucapan syukur biasa
Di jemaat tempat saya bergereja, orang biasanya mengadakan Kebaktian
Pengucapan Syukur untuk merayakan kelahiran anak, ulang tahun,
kelulusan, rumah baru, pekerjaan baru, dan banyak lagi. Biasanya,
di tengah perayaan itu pelayan firman mengingatkan semua yang
hadir untuk mengucap syukur kepada Allah atas hal baik yang telah
terjadi. Lalu sang kepala keluarga menjelaskan apa sebenarnya yang
dirayakan itu, beserta ucapan terima kasih untuk semua yang
mendukung, juga atas kesediaan menghadiri perayaan itu.
Nas ini memberikan cara pandang yang lebih spesifik atas sebuah
perayaan keberhasilan. Bangsa Israel berhasil lolos dari kejaran
bala tentara Firaun, karena faktanya kaki mereka sendiri yang
melangkah dan membawa mereka menjauh. Namun seperti yang kita
lihat kemarin, langkah kaki itu tak mungkin terjadi tanpa karya
dahsyat Allah. Mereka takkan mungkin lolos tanpa "tangan kanan
Tuhan" yang menghancurkan musuh. Bahkan, nyanyian Musa ini justru
tak mengagungkan lolosnya Israel atas campur tangan Allah: itu hal
sekunder. Yang diagungkan adalah sosok Allah sendiri, karena sejak
awal Musa berkata, "Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan" (1). Isi
kidung pujian ini pun melulu tentang apa yang dilakukan Allah,
baik terhadap musuh-musuh-Nya (1, 4-10; 12-16) maupun kepada
Israel, umat-Nya (16-18), bukan sekadar nyanyian tentang
kehancuran musuh-musuh Allah dan keselamatan Israel berkat campur
tangan-Nya. Kelihatannya kedua hal ini sama, padahal tidak. Di
yang pertama, Allah diakui sebagai subjek, sementara di yang
terakhir Ia sekadar ditempatkan sebagai keterangan pelengkap.
Tidak semua kita diberi talenta untuk menggubah lagu, tetapi kita
diberi kemampuan untuk menceritakan, entah dengan kata-kata, karya
seni, pekerjaan, bahkan senyum di muka kita, seperti apa hidup
kita ini kita maknai, dan siapa subjek utama di dalamnya. Sebagai
orang Kristen, sewajarnyalah, kita memaknai hidup kita sebagai
ranah di mana Allah memerintah selama-lamanya (18), sebagai
kekuatan, mazmur, dan keselamatan kita (2).
e-SH versi web: http://www.sabda.org/publikasi/sh/2013/06/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/06/19/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+15:1-21
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Keluaran+15:1-21
Keluaran 15:1-21
1 Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan
nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi
TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya
dilemparkan-Nya ke dalam laut.
2 TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku.
Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
3 TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.
4 Kereta Firaun dan pasukannya dibuang-Nya ke dalam laut; para
perwiranya yang pilihan dibenamkan ke dalam Laut Teberau.
5 Samudera raya menutupi mereka; ke air yang dalam mereka tenggelam
seperti batu.
6 Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan
kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
7 Dengan keluhuran-Mu yang besar Engkau meruntuhkan siapa yang
bangkit menentang Engkau; Engkau melepaskan api murka-Mu, yang
memakan mereka sebagai tunggul gandum.
8 Karena nafas hidung-Mu segala air naik bertimbun-timbun; segala
aliran berdiri tegak seperti bendungan; air bah membeku di
tengah-tengah laut.
9 Kata musuh: Aku akan mengejar, akan mencapai mereka, akan
membagi-bagi jarahan; nafsuku akan kulampiaskan kepada mereka,
akan kuhunus pedangku; tanganku akan melenyapkan mereka!
10 Engkau meniup dengan taufan-Mu, lautpun menutupi mereka; sebagai
timah mereka tenggelam dalam air yang hebat.
11 Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN;
siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan
karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?
12 Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka.
13 Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus;
dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang
kudus.
14 Bangsa-bangsa mendengarnya, merekapun menggigil; kegentaran
menghinggapi penduduk tanah Filistin.
15 Pada waktu itu gemparlah para kepala kaum di Edom, kedahsyatan
menghinggapi orang-orang berkuasa di Moab; semua penduduk tanah
Kanaan gemetar.
16 Ngeri dan takut menimpa mereka, karena kebesaran tangan-Mu mereka
kaku seperti batu, sampai umat-Mu menyeberang, ya TUHAN, sampai
umat yang Kauperoleh menyeberang.
17 Engkau membawa mereka dan Kaucangkokkan mereka di atas gunung
milik-Mu sendiri; di tempat yang telah Kaubuat kediaman-Mu, ya
TUHAN; di tempat kudus, yang didirikan tangan-Mu, ya TUHAN.
18 TUHAN memerintah kekal selama-lamanya."
19 Ketika kuda Firaun dengan keretanya dan orangnya yang berkuda
telah masuk ke laut, maka TUHAN membuat air laut berbalik meliputi
mereka, tetapi orang Israel berjalan di tempat kering dari
tengah-tengah laut.
20 Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan Harun, mengambil rebana
di tangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya memukul
rebana serta menari-nari.
21 Dan menyanyilah Miryam memimpin mereka: "Menyanyilah bagi TUHAN,
sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke
dalam laut."
e-SH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Diterbitkan dan Hak Cipta(c) oleh Persekutuan Pembaca Alkitab
e-SH Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
(e-SH) owner-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org
---