Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
ICW -- Situs Pujian (I)
Edisi 1210/Februari 2013 Vol. 15
DAFTAR ISI
JELAJAH NUSANTARA: TOP KIDUNG
JELAJAH MANCA: ALL WORSHIP
LACAK FACEBOOK: UNLIMITED WORSHIP CONFERENCE
ARTIKEL: WAJAH SANG JURU SELAMAT
Shalom,
"Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!" (Mazmur 150:2)
Dalam kutipan ayat di atas, sang pemazmur mengajak kita untuk memuji Tuhan karena Allah kita itu perkasa dan besar. Ya, kehidupan anak-anak Tuhan harus selalu penuh dengan puji-pujian kepada-Nya karena Allah memang layak untuk dipuji-puji.
Sehubungan dengan puji-pujian kepada Allah, pada edisi bulan Februari ini, ICW mengusung tema tentang situs pujian. Ada situs dalam dan luar negeri yang bisa Anda kunjungi untuk mendapatkan referensi seputar pujian Kristen. Selain itu, kami juga mengajak Pembaca sekalian untuk menyimak artikel tentang Fanny J Crosby, seorang penulis himne dan penyair wanita. Kiranya seluruh sajian ICW kali ini menjadi berkat dan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi ICW,
Gunung
< gunung(at)in-christ.net >
< http://icw.sabda.org >
JELAJAH NUSANTARA: TOP KIDUNG
Pernahkah Anda merasa kesulitan mencari bahan-bahan tentang nyanyian/kidung di internet? Meskipun internet mempermudah kita mencari segala hal yang kita inginkan, kita perlu mengetahui sumber-sumber tepercaya untuk mendapatkan bahan yang berkualitas. Situs Kidung.co menjadi salah satu situs tepercaya yang memuat sumber-sumber bahan berkualitas, seperti kumpulan nyanyian himne (Kidung Jemaat, Nyanyikanlah Kidung Baru, Pelengkap Kidung Jemaat, Kidung Persekutuan Reformed Injili, dll.), artikel, tokoh musisi Kristen, aplikasi kidung, dll..
Ketika berkunjung ke situs ini, Anda akan diperkaya dengan referensi situs yang memuat bahan-bahan seputar kidung dan puji-pujian Kristen. Jangan lewatkan pula kesempatan untuk berinteraksi dengan komunitas-komunitas Kristen yang sudah dihimpun dalam komunitas Kidung.co. Telusuri lebih jauh situs kidung.co sekarang juga! (Santi T.)
==>http://kidung.co
Tanggal akses: 15 Januari 2013
JELAJAH MANCA: ALL WORSHIP
Ingin mendengar musik penyembahan Kristiani secara gratis di internet? Nah, AllWorship.com mungkin dapat menjadi salah satu situs yang Anda tuju. Mengudara di internet sejak Februari 2004, AllWorship.com merupakan stasiun radio musik Kristiani yang berpusat di Amerika Serikat, yang menyediakan musik-musik penyembahan komersial secara gratis kepada pendengarnya, hampir di dua ratus negara di seluruh dunia. Situs yang bertujuan untuk menyebarkan firman Tuhan setiap hari melalui musik ini, menyediakan empat jenis pilihan musik untuk didengarkan: musik penyembahan kontemporer, pujian dan penyembahan, musik instrumentalia, dan musik berbahasa Spanyol. Pelayanan mereka dilakukan dengan misi untuk memperkuat iman orang percaya dan membawa orang-orang untuk percaya kepada-Nya, melalui kekuatan musik penyembahan.
Beroperasi dengan didukung donasi dari para donatur dan pendengarnya, Allworship.com tidak hanya menyediakan layanan musik penyembahan. Terdapat pula renungan inspiratif Kristiani (Inspirational Email Messages) yang dikirimkan secara berkala seminggu sekali melalui email kepada para pelanggannya. Situs ini juga memiliki Blog yang berisi berbagai tulisan bertema Kristiani, serta link kepada seniman-seniman musik Kristiani yang mungkin Anda sukai, seperti Don Moen, Amy Grant, Michael W. Smith, Petra, atau Hillsong London untuk dapat diakses. AllWorship.com hanya tersedia dalam layanan berbahasa Inggris. Silakan kunjungi situs ini untuk melihat lebih lanjut bahan-bahan lain yang mereka sediakan. (N. Risanti)
=> http://www.AllWorship.com
Tanggal akses: 4 Januari 2013
LACAK FACEBOOK: UNLIMITED WORSHIP CONFERENCE
Facebook dipercaya menjadi salah satu media sosial yang berkembang pesat. Tak hanya untuk kepentingan pribadi, Facebook juga untuk kepentingan komunitas tertentu. Sebagai contoh, Facebook Unlimited Worship yang merupakan komunitas pemuji dan penyembah Tuhan di Indonesia. Misi dari Facebook ini adalah untuk membangun Unlimited Worship Training Center, menyelenggarakan Conference (workshop, expo) dan menjadi Free Online Media Resources.
Secara rutin, Facebook ini menyajikan informasi-informasi terbaru, baik mengenai pelayanan musik di gereja-gereja lokal, konser musik pujian, situs pujian, dll.. Jadi, apabila Anda ingin mengetahui informasi yang berhubungan dengan kegiatan pujian dan penyembahan di Indonesia, Facebook ini bisa menjadi referensi Anda. Saat ulasan ini ditulis, sudah ada 4.323 penggemar yang bergabung di komunitas ini. Apakah Anda akan menjadi penggemar selanjutnya? Kunjungi dan temukan banyak informasi menarik di Facebook Unlimited Worship ini. (Santi T.)
==> http://www.facebook.com/unlimitedworship
Tanggal akses: 23 Januari 2013
* Catatan Redaksi: Karena dunia internet adalah dunia dinamis yang terus-menerus berubah, informasi ulasan situs, blog, forum, milis, dan Facebook di ICW adalah akurat sesuai dengan yang kami lihat pada saat kami menuliskan ulasannya.
ARTIKEL: WAJAH SANG JURU SELAMAT
Kisah hidup Fanny J. Crosby (1820-1915)
Fanny J Crosby merupakan seorang penulis himne dan penyair wanita. Karyanya lebih dari 8000 lagu yang sampai sekarang masih dinyanyikan dengan penuh semangat. Sebagian karyanya antara lain "Blessed Assurance" ('Ku Berbahagia, KJ 392), "Safe in the Arms of Jesus" (Selamat di Tangan Yesus, KJ 388), "Pass Me Not, O Gentle Saviour" (Mampirlah, Dengar Doaku, KJ 26), dan "Jesus, dan Keep Me Near the Cross" (Pada Kaki SalibMu, KJ 368). Setiap lagu yang diciptakannya merupakan bukti kecintaannya terhadap Yesus.
Masa Kecil
Fanny dilahirkan pada 24 Maret 1820 dari pasangan John dan Mercy Crosby. Pada bulan Mei 1820, ketika masih berusia 6 minggu, ia terkena demam dan matanya agak terganggu. Dokternya di Putnam County, New York, kota tempat ia tinggal, sedang keluar kota. Saat itu, ada seseorang yang mengaku sebagai dokter, salah memberikan pengobatan kepadanya dan ia tak bisa melihat lagi. Orang itu lari meninggalkan kota karena panik.
Orang tua Fanny adalah orang Kristen yang taat. Mereka membesarkan Fanny menjadi anak mandiri. Orang yang memunyai pengaruh kuat pada masa kanak-kanak Fanny adalah neneknya. Sebagai wanita yang cerdas dan sabar, ia sering mengajak Fanny berjalan-jalan di alam terbuka, menceritakan setiap kuntum bunga dan daun-daun secara sangat rinci dan Fanny mempelajarinya dengan sentuhan-sentuhan jarinya. Ia pula yang memperkenalkan Fanny pada karya-karya sastra dan puisi. Dan, yang terpenting, ia membacakan cerita-cerita dari Alkitab setiap hari.
Walaupun mendapat pendidikan dengan penuh perhatian, kehausan Fanny akan pengetahuan tak pernah terpuaskan. Ingatannya sangat luar biasa. Pada usia 10 tahun, ia dapat mengingat sebagian besar Perjanjian Baru dan lima kitab Perjanjian Lama. Sayangnya, sekolah pada masa itu belum dilengkapi dengan perangkat untuk mengajar orang buta, sehingga ia tidak dapat memperoleh pendidikan umum.
Mulai Bersekolah dan "Mengalami" Tuhan
Fanny berlutut bersama neneknya dan berdoa, "Tuhan yang Mahabaik, tunjukkan pada saya bagaimana saya dapat belajar seperti anak-anak lain." Tak lama kemudian, ibunya menyampaikan berita menggembirakan tentang kesempatan untuk masuk ke institut bagi orang buta di New York.
Dalam tahun itu juga, ia menjadi siswi terbaik dan setelah lulus ia menjadi guru di situ. Minat utamanya adalah pada puisi dan pada waktu senggang ia menuliskan puisi. Ketika Fanny berusia 20 tahun, ia terkenal di New York dan menjadi pembicara yang banyak dicari untuk kutipan-kutipan puisi maupun untuk upacara-upacara resmi.
Walaupun populer, ia merasakan ada sesuatu yang kurang pada hidupnya. Wabah kolera yang hebat, pada tahun 1849, menunjukkan padanya sesuatu yang kurang itu. Lebih dari separuh siswa siswi di Institut mati, salah satunya mati di pelukannya. Setelah membantu merawat mereka yang sakit selama beberapa bulan, ia hampir tertular oleh penyakit itu dan ia mengungsi ke luar kota.
Kematian teman-teman dekatnya sangat mengguncangkan Fanny. Di lubuk hatinya, ia tahu bahwa ia belum siap untuk mati. Pada 20 November 1850, ia berlutut di depan mimbar gereja dan memberikan hatinya kepada Yesus. Penulis biografi Basil Miller menceritakan kata-katanya: "Untuk pertama kalinya, saya menyadari bahwa saya telah mencoba memegang dunia di salah satu tangan dan Tuhan di tangan yang lain." Akhirnya, Tuhan yang diperkenalkan oleh neneknya menjadi nyata baginya.
Mulai Membuat Lagu
Puisi-pusinya mencerminkan perubahan di hatinya dan lagu-lagu pujian menggantikan puisi-puisinya. Ketika ia bertemu dengan komponis Kristen, William Bradbury, pada tahun 1864, mereka segera bersahabat. Bradbury membuat lagu-lagu bagi banyak syair Fanny; walaupun ia bekerja dengan banyak komponis, kerja sama mereka yang paling erat.
Fanny biasanya menciptakan puluhan lagu di kepalanya sebelum ia mendiktekannya pada sekretarisnya, tetapi bagaimana pun ia mencipta, ia selalu menggunakan cara yang sama. Ia menyebutkan caranya: "Mungkin cara ini kuno, yaitu selalu memulai pekerjaan dengan berdoa. Saya tak pernah menuliskan lagu tanpa meminta pada Tuhan untuk menjadi sumber inspirasi saya."
Ia menerima banyak undangan untuk menjadi pembicara, sehingga ia kewalahan. Orang terkenal. Seperti Presiden Polk sering memanggilnya. Dengan memiliki banyak teman dan relasi, ia tak pernah merasa kesepian. Pada tahun 1858, Tuhan memberikan padanya seorang yang istimewa dalam kehidupannya, yaitu musisi buta Alexander Van Alstyne. Mereka menikah selama 44 tahun dan memunyai seorang anak yang meninggal pada waktu bayi.
Pada akhir masa hidupnya, Fanny tetap sibuk seperti biasa, bukan hanya dengan menulis lagu. Ia menaruh perhatian pada mereka yang kurang beruntung dan ia bekerja sukarela pada pusat pelayanan lokal. Bila ada seseorang yang datang padanya dengan pertanyaan atau keperluan, ia selalu menemuinya secara pribadi dan membagikan padanya terang firman Allah.
Semasa hidupnya, tentang kebutaannya, seorang pendeta dengan rasa simpatik bertanya kepadanya, "Saya rasa, sungguh membangkitkan belas kasihan. Sang Pencipta tidak memberi Anda penglihatan, padahal Ia memberikan banyak karunia lain pada Anda."
Dengan tangkas Fanny menjawab, "Tahukah Anda, seandainya saat lahir saya bisa mengajukan permohonan, saya akan meminta, agar saya dilahirkan buta."
"Mengapa?" tanya pendeta itu terperanjat.
"Karena bila saya naik ke surga nanti, wajah pertama yang akan membangkitkan sukacita dalam pandangan saya adalah wajah Sang Juru Selamat!"
Fanny wafat dengan tenang di rumahnya di Bridgeport, Connecticut, pada 12 Februari 1915. Banyaknya orang yang datang saat pemakamannya merupakan bukti pengaruhnya yang luas, yang dimilikinya bagi Tuhan. Kata-kata ini berasal dari salah satu lagunya (Saved by Grace) yang menyatakan hal yang paling diharapkannya: "And I shall see Him face to face and tell the story –- saved by grace. (Dan, aku akan bertemu muka dengan-Nya dan menuturkan kisah -- diselamatkan oleh anugerah.)"
Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Catatan Mas Wrekso
Alamat URL: http://www.oocities.org/sidiknugroho/fanny_crosby.htm
Penulis artikel: Sidik Nugroho
Tanggal akses: 25 Januari 2013
Kontak: icw(at)sabda.org
Redaksi: Gunung, Kusuma Negara, dan Lusia
Berlangganan: subscribe-i-kan-icw(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-icw(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/icw/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >