Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Wednesday, February 20, 2013

[i-kan-binaguru] Bingung

---------------------------------------------------------------------   e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU     ---------------------------------------------------------------------   

Shalom,

Setiap aku mengenang ibunda,saat itu juga penyesalan dan kesedihan selalu menyelemutiku.
Aku adalah anak yang sulung dari enam bersaudara.Saat kami masih kecil,ayah telah pergi meninggalkan kami,dan ibu yang berperan membesarkan kami hingga kami semua anak-anaknya dapat bersekolah.Kegiatan ibu sehari-hari sepeninggal ayah,adalah berdagang kain bekas. Dia sangat dekat dengan pedagang kakilima yang ada disekitar rumah kami.
Suatu ketika ada kejadian petugas menertibkan para pedagang dan memerintahkan agar membongkar kios yang bertebaran di sepanjang jalan.Para petugas melempar barang dagangan dengan kasar. Ibuku kemudian dengan berani menghadap kepala petugas dan berkata:"Bapak boleh membongkar kios ini,tapi jangan merusak dagangan mereka.Karena mereka hidup dari barang dagangan itu."Dia sangat gigih membela hak pedagang.

Melihat ketidak adilan sering terjadi bagi masyarakat kecil,maka saat bincang-bincang,ibu berpesan kepadaku:"nak,nanti kalau kamu sudah tamat SMU,ambil saja jurusan hukum".
dan bekerja di kejaksaan atau pengadilan. Itulah motivasiku untuk giat belajar.Puji Tuhan,saya berhasil menyelesaikan pendidikanku dan saat ini bekerja di lembaga peradilan di Bekasi.
Sebagai anak sulung dari semua saudaraku,saya terbeban membantu pendidikan adik-adikku. Sungguh besar anugerah Tuhan bagi kami,kami semua dapat menyelesaikan study sarjana.Saya tidak tahu bagaimana ibu membelanjai pendidikan kami sejak kecil.
Ibu sendiri heran:"kok bisa kami sekolah semua?". Menyadari kebesaran Tuhan yang menopang dan memampukan ibuku agar tetap tegar sejak ayah meninggal adalah tekun berdoa dan aktif dalam komunitas wanita di gereja. Inilah modal utama ibu mendidik kami anak-anaknya.

Saya ingin membalas kebaikan ibu kepada saya,tetapi hingga ibu tutup usia ,belum pernah saya lakukan. Inilah penyesalan saya hingga saat ini.Pada saat aku ingat semua itu,air mata tidak terbendung keluar dari mata ini.Padahal,saya sebagai ibu rumah tangga sudah aktif melayani di gereja,tetapi kesedihan itu tidak dapat hilang dari saya.Apakah seorang wanita susah melupakan penyesalan/kesedihan? Aku bingung.Ini kesaksian teman seorang ibu rumah tangga.

Wals


---------------------------------------------------------------------    Bergabung kirim e-mail ke:         Berhenti kirim e-mail ke:        Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru   ---------------------------------------------------------------------   
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo