Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Thursday, December 19, 2013

[i-kan-untuk-reformed] Mengapa Yesus Kristus Lahir Melalui Anak Dara? -- Edisi 147/Desember 2013

______________________Milis Publikasi e-Reformed______________________
Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com

e-Reformed -- Mengapa Yesus Kristus Lahir Melalui Anak Dara?
Edisi 147/Desember 2013

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: MENGAPA YESUS KRISTUS LAHIR MELALUI ANAK DARA?
STOP PRESS: PUBLIKASI BIO-KRISTI

Dear e-Reformed Netters,

Bulan Desember telah tiba, waktunya kita merayakan Natal sekaligus
mempersiapkan diri untuk menyongsong tahun yang baru. Bagaimana
dengan persiapan Natal di tempat Anda melayani atau bersekutu? Saya
harap persiapan tersebut bukan sekadar untuk mengadakan perayaan
Natal yang meriah atau mewah, melainkan yang terpenting setiap
anggota tubuh Kristus mengalami makna sejati kelahiran Bayi Yesus
Kristus, dalam rangkaian rencana keselamatan Allah bagi orang percaya.

Pada edisi terakhir e-Reformed tahun 2013 ini, saya memilih sebuah
artikel Natal yang diambil dari website GKA Gloria dan ditulis oleh
Ev. Liem Sien Liong. Mengapa Kristus harus dilahirkan? Tidakkah Dia
bisa langsung turun dari surga dan menyelamatkan umat-Nya? Dan,
mengapa harus lahir dari perempuan yang belum menikah? Artikel ini
menjelaskan tentang alasan Kristus memilih untuk lahir melalui anak
dara, yang dibagi menjadi empat bagian: Penggenapan Janji Allah,
Allah yang Kudus Berjumpa dengan Manusia Berdosa, Menjamin
Kemanusiaan Yesus Tidak Berdosa, dan Makna Kelahiran Melalui Anak
Dara bagi Iman Kita.

Saya harap artikel ini dapat membuka mata, pikiran, dan hati kita
lebih dalam untuk menyambut Natal ini. Tidak lupa, segenap Redaksi
e-Reformed mengucapkan, "Selamat memperingati Kelahiran Yesus Kristus
dan selamat menyambut tahun baru 2014. Soli Deo Gloria."

Pemimpin Redaksi e-Reformed,
Teddy Wirawan
< teddy(at)in-christ.net >
< http://reformed.sabda.org >


ARTIKEL: MENGAPA YESUS KRISTUS LAHIR MELALUI ANAK DARA?

Pertanyaan yang sering diajukan berkaitan dengan kelahiran Yesus
Kristus (Natal) adalah: Mengapa Yesus Kristus harus lahir melalui
anak dara? Tidak cukupkah Ia lahir seperti manusia pada umumnya?
Bagaimana mungkin seorang perempuan yang belum bersuami dapat melahirkan anak?

PENGGENAPAN JANJI ALLAH

Ketika kita menilai peristiwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak
dara, yang perlu kita ketahui adalah Allah telah menggenapi
janji-Nya. Pada saat manusia melanggar perintah Allah dan jatuh ke
dalam dosa (Kejadian 3), Allah berfirman (bernubuat) kepada manusia
bahwa "keturunan perempuan" akan meremukkan kepala si ular (Iblis).
Istilah "keturunan perempuan" sebenarnya bukanlah istilah yang wajar
dalam tradisi Yahudi, mengingat garis keturunan selalu dihubungkan
dengan laki-laki, bukan perempuan (bdk. Kejadian 5). Namun, faktanya
Musa, sang penulis Kitab Kejadian, tidak menuliskannya "keturunan
laki-laki", sebaliknya dituliskan "keturunan perempuan" (Kejadian
3:15). Apakah Musa telah melakukan suatu kekeliruan? Tentu saja
tidak! Ia menulis apa yang Allah janjikan bagi keselamatan manusia
yang telah jatuh ke dalam dosa, bahwa melalui "keturunan perempuan"
akan lahir Juru Selamat manusia. Artinya, Sang Juru selamat manusia
dilahirkan bukan dari hasil hubungan antara laki-laki dan perempuan,
tetapi melalui "perempuan" saja.

Janji Allah ini kemudian diberitakan-Nya kembali pada zaman Nabi
Yesaya, "Sesungguhnya, seorang perempuan muda (gadis) mengandung dan
akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia
Imanuel." (Yesaya 7:14) Nubuatan ini mengacu pada berita yang sama,
bahwa Sang Imanuel, Juru Selamat manusia, akan lahir melalui seorang
gadis muda. Maka, sesuai waktu dan rencana-Nya (Galatia 4:4), Allah
menggenapi janji tersebut melalui seorang gadis muda bernama Maria
(Lukas 1:34-38). Bagaimana Allah melakukan-Nya? Sesuai janji-Nya, Ia
melakukannya tanpa keterlibatan seorang laki-laki (Yusuf).

Dalam silsilah Yesus Kristus, Matius memberikan penjelasan yang
menarik tentang hal ini. Dari Matius 1:2-15, ia menggunakan bentuk
kata kerja aktif untuk kata "memperanakkan". Namun, ketika ia sampai
pada kelahiran Yesus Kristus (ayat 16), ia mengatakannya dengan
bentuk yang berbeda: (1) Yusuf tidak dikatakan memperanakkan Yesus
Kristus secara langsung seperti silsilah sebelumnya. (2) Kelahiran
Yesus dihubungkan dengan Maria, bukan Yusuf. Lembaga Alkitab
Indonesia (LAI) tampaknya juga memahami hal ini dengan tepat melalui
penggunaan kata yang berbeda. Untuk silsilah sebelumnya, seperti
"Abraham memperanakkan Ishak", LAI memakai kata "memperanakkan" yang
berarti keterlibatan secara aktif Abraham dalam menurunkan Ishak.
Namun, ketika menerjemahkan kelahiran Yesus, LAI menggunakan kata:
"melahirkan" yang menjelaskan bahwa kelahiran Yesus itu tidak ada
keterlibatan Yusuf secara langsung dalam memperanakkan-Nya. (3) Kata
"melahirkan" (ayat 16) berbentuk pasif sehingga hal ini menjelaskan
bahwa, meskipun kelahiran Yesus Kristus melalui seorang gadis: Maria,
namun kelahiran-Nya adalah mutlak tindakan Allah sendiri, yakni
bagaimana Allah (Putra) menjadi manusia (bdk. Yohanes 1:14; Matius
1:20; Lukas 1:35). Jadi, Yesus Kristus datang melalui seorang gadis
bernama Maria adalah penggenapan janji Allah sehingga melalui Yesus
Kristus, manusia berdosa dapat diselamatkan (bdk. Yohanes 3:16-21; 14:6).

ALLAH YANG KUDUS BERJUMPA DENGAN MANUSIA BERDOSA

Keberdosaan manusia telah membuat dirinya tidak layak berdiri di
hadapan kekudusan Allah. Manusia yang mencoba berhadapan muka dengan
Allah secara langsung pasti binasa. Kondisi ini sangat mengerikan
karena kekudusan Allah tidak dapat berjumpa dengan keberdosaan manusia.

Ketika Musa ingin berhadapan muka dengan Allah secara langsung, apa
yang terjadi? Allah harus melindungi Musa dengan tangan-Nya,
menempatkannya di lekuk gunung, dan apa yang dapat dilihat Musa? Musa
hanya melihat bagian belakang Allah, sebab tidak ada seorang pun yang
dapat melihat Allah dapat hidup (Keluaran 33:18-23).

Namun, melalui kelahiran anak dara, Allah hadir di tengah-tengah
umat-Nya. Allah memakai kelahiran melalui anak dara agar manusia
dapat melihat-Nya secara langsung. Kelahiran anak dara merupakan
sarana yang tepat, yang membuat keilahian Allah dapat bersatu dengan
kemanusiaan, seperti perkataan Yohanes, "Firman itu telah menjadi
manusia, ...." (Yohanes 1:14) Mengapa Allah harus menjadi manusia?
Sebab, "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak
Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang
menyatakan-Nya." (Yohanes 1:18) Artinya, Allah harus menjadi manusia
supaya manusia dapat berjumpa dengan-Nya.

Hal ini menjelaskan dua hal: Pertama, kekristenan tidak pernah
menempatkan manusia Yesus menjadi Allah, seolah-olah kekristenan
mengakui bahwa manusia biasa dapat menjadi Allah. Sebaliknya,
kekristenan mengakui Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Yesus
adalah Allah sejati dan manusia sejati sehingga melalui-Nya, Allah
yang kudus dapat berjumpa dengan manusia yang berdosa. Melalui-Nya
pula, Allah yang kudus mendamaikan diri-Nya dengan manusia berdosa (2
Korintus 5:17-19). Jadi, Allah memakai kelahiran melalui anak dara
agar diri-Nya dapat berjumpa dengan manusia berdosa. Dengan jalan ini
pula, yakni melalui Yesus Kristus (Allah dan Manusia sejati), Ia
membuka jalan bagi keselamatan manusia (Yohanes 14:6).

Kedua, kekristenan tidak pernah mengakui bahwa Yesus berubah menjadi
Allah pada saat Ia dibaptis di sungai Yordan (bdk. Matius 3:16-17),
seperti pengakuan bidat-bidat Kristen. Sebaliknya, Alkitab
menjelaskan bahwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara
membuktikan Dia adalah Allah yang menjadi manusia, bukan manusia yang
diangkat menjadi Allah. Yohanes 1:1-3, 14-18, 8:42, 58; dan Wahyu
1:8, 17-18 membuktikan tentang praeksistensi Yesus, yang adalah
Allah, dan dengan cara kelahiran melalui anak dara, Ia hadir di
tengah-tengah manusia berdosa, agar barangsiapa percaya kepada-Nya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup kekal (Yohanes 3:16).

MENJAMIN KEMANUSIAAN YESUS TIDAK BERDOSA

Mungkin kita bertanya, "Kelahiran melalui manusia yang berdosa, sudah
pasti berdosa; bagaimana kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara
Maria dapat tidak berdosa? Bukankah Maria adalah seorang berdosa?"

Maria adalah manusia berdosa adalah benar. Sebab, kekristenan tidak
pernah mengakui Maria sebagai seseorang yang dilahirkan kudus oleh
Allah. Alkitab sendiri menjelaskan bahwa Maria memerlukan Allah
sebagai Juru Selamatnya (Lukas 1:47), dan ia juga mempersembahkan
kurban persembahan sebagai penghapusan dosa (Lukas 2:22-24; bdk.
Imamat 12:6-8). Ini berarti Maria adalah manusia berdosa. Namun,
bagaimana kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara Maria dapat
menjamin ketidakberdosaan-Nya?

Alkitab menjelaskan bahwa kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara
tidak bergantung pada keberadaan Maria yang berdosa, tetapi "Kuasa
Allah yang Mahatinggi", sehingga "anak yang akan dilahirkannya adalah
kudus, Anak Allah" (Lukas 1:35). Perkataan Malaikat kepada Maria
tersebut menjawab dua hal: (1) Peristiwa kelahiran Yesus Kristus
melalui anak dara adalah karena kuasa Allah; (2) Kuasa Allah sendiri
yang menjamin kemanusiaan Yesus tidak berdosa (kudus). Hal ini sama
seperti yang diungkapkan Matius ketika ia menjelaskan kelahiran Yesus
melalui Maria. Matius menggunakan bentuk kata pasif untuk kata
"melahirkan" meskipun Yesus lahir dari Maria. Penggunaan bentuk pasif
tersebut menjelaskan bahwa Allah Roh Kuduslah yang menjamin
kemanusiaan Yesus yang dikandung Maria adalah kudus. Dengan kata
lain, kelahiran melalui anak dara Maria dapat menjamin kekudusan
kemanusiaan Yesus Kristus dalam arti: (1) tidak ada keterlibatan
manusia berdosa (laki-laki) di dalamnya; (2) Keterlibatan pasif
Maria. Artinya, Yesus lahir dari rahim Maria, tetapi kekudusan Yesus
bukan bergantung pada keberdosaan Maria, tetapi peran Roh Kudus di
dalamnya. Malaikat berkata, "Sebab anak yang di dalam kandungannya
adalah dari Roh Kudus" (Matius 1:20). Itulah sebabnya, di dalam
pengakuan Iman rasuli dikatakan, "Aku percaya kepada Yesus Kristus,
yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria."

MAKNA KELAHIRAN MELALUI ANAK DARA BAGI IMAN KITA

Kelahiran Yesus Kristus melalui anak dara Maria memiliki implikasi
yang signifikan bagi iman kita: Pertama, Allah tidak pernah berdusta
terhadap janji-Nya. Kedua, Allah selalu berinisiatif untuk mengasihi
kita. Ketiga, kita memiliki jalan pendamaian melalui Yesus Kristus,
yang adalah Allah sejati dan manusia sejati. Keempat, Yesus adalah
satu-satunya jalan (perantara) bagi kita berjumpa dengan Allah (bukan
melalui Maria, sebab kelahiran melalui anak dara menekankan siapa
Yesus sebenarnya, bukan menekankan status Maria). Kelima, Yesus
adalah satu-satunya Juru Selamat manusia, sebab di dalam-Nya kita
mendapatkan pendamaian dengan Allah.

Kiranya dalam menyambut atau memperingati Natal tahun ini, iman kita
semakin dikuatkan, berakar, bertumbuh, dan berbuah di dalam Dia.
Kiranya Natal tidak membuat kita sibuk, tanpa memperoleh pengertian
yang mendasar darinya. Sebaliknya, Natal menjadikan kita semakin
mengenal Dia. Amin.

Diambil dan disunting dari:
Nama situs: Gereja Kristen Abdiel Gloria
Alamat URL: http://gkagloria.or.id/artikel/an09.php
Penulis: Ev. Liem Sien Liong
Tanggal akses: 10 Desember 2013


STOP PRESS: PUBLIKASI BIO-KRISTI

Sumber-sumber apa saja yang sudah Anda miliki untuk mengakses
informasi mengenai tokoh-tokoh Alkitab maupun tokoh-tokoh Kristen di
dunia? Apakah salah satunya adalah Publikasi Bio-Kristi?

Jika Anda belum memiliki Publikasi Bio-Kristi, mari, bergabunglah
sekarang juga. Dengan berlangganan Publikasi Bio-Kristi, Anda akan
menerima informasi berharga, khususnya tentang riwayat dan karya yang
ditinggalkan oleh para tokoh yang berjasa di dunia Kristen dan di
dunia pada umumnya. Bio-Kristi diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA
< http://ylsa.org > setiap hari Kamis minggu kedua.

Apakah Anda berminat? Caranya sangat mudah dan GRATIS! Hanya dengan
mengirimkan alamat email Anda ke < biografi(at)sabda.org >, maka Anda
akan menerima Publikasi Bio-Kristi setiap satu bulan sekali di kotak
masuk e-mail Anda. Tunggu apa lagi? Bergabunglah sekarang juga!

Informasi lebih lengkap: http://biokristi.sabda.org/


Kontak: reformed(at)sabda.org
Redaksi: Teddy Wirawan, Yulia Oeniyati, dan Ryan
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >


______________________________e-Reformed______________________________

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.christ@blogger.com
Kontak Redaksi: < reformed(a t)sabda.org >
Untuk mendaftar: < subscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Untuk berhenti: < unsubscribe-i-kan-untuk-Reformed(a t)hub.xc.org >
Arsip e-Reformed: < http://www.sabda.org/publikasi/e-reformed >
SOTeRI: < http://soteri.sabda.org/ >
Situs YLSA: < http://www.ylsa.org/ >
Situs SABDA Katalog: < http://katalog.sabda.org/ >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo