e-RH(c) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Senin, 9 September 2013
Bacaan : Ibrani 12:18-29
Setahun: Yehezkiel 29-32
Nats: Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak terguncangkan,
marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut
cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. (Ibrani
12:28)
Judul:
GELADI BERSIH
Geladi bersih adalah pelatihan umum yang terakhir menjelang
pelaksanaan atau pementasan acara sesungguhnya. Diharapkan, mereka
yang terlibat memiliki gambaran tentang apa yang bakal dilakukan
nanti. Geladi bersih merupakan persiapan dan bayangan bagi realitas
yang sesungguhnya. Mana yang lebih utama dan lebih akbar? Jelas
bukan bayangannya, tetapi realitasnya.
Penulis surat Ibrani memandang segala praktik ibadah pada masa
sebelum Kristus sebagai "geladi bersih" bagi ibadah yang sejati
sesudah kedatangan-Nya. Perjanjian yang lama menjadi bayangan bagi
yang baru. Peran imam sebagai perantara dalam hubungan umat dengan
Allah adalah persiapan untuk tugas Perantara yang diemban oleh Yesus
Kristus. Darah hewan kurban menjadi simbol bagi darah suci yang
mengalir di Kalvari. Israel yang menghadap Allah di Gunung Sinai
adalah gambaran kita yang--melalui perantaraan Yesus--menyembah Dia
dalam kekudusan-Nya. Dan apabila "geladi bersih"-nya sedemikian
mulia dan membangkitkan kegentaran, apalagi ibadah yang sebenarnya.
Namun, benarkah demikian? Benarkah umat Kristen sekarang beribadah
dengan antusiasme yang tinggi sekaligus sikap penuh hormat akan
hadirat Allah? Seberapa siap kita memasuki sebuah ibadah? Seberapa
dalam rasa syukur yang mendorong kita pergi ke gereja? Seberapa
rindu kita menantikan datangnya hari Minggu? Semoga kita tidak
dibuat malu ketika menengok betapa seriusnya umat Perjanjian Lama
melakukannya, padahal itu baru sebuah "geladi bersih" belaka. --Pipi
A Dhali
KITA SUNGGUH SIAP BERIBADAH JIKALAU KITA SUNGGUH SADAR
SIAPA YANG SEDANG KITA SEMBAH.
e-RH Situs: http://renunganharian.net
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2013/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2013/09/09/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Ibrani+12:18-29
Ibrani 12:18-29
18 Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan
api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin
badai,
19 kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang
mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada
mereka,
20 sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini: "Bahkan jika
binatangpun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan
batu."
21 Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata:
"Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."
22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang
hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah,
23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di
sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada
roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
24 dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah
pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
25 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab
jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah
di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari
Dia yang berbicara dari sorga?
26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia
memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan
hanya bumi saja, melainkan langit juga."
27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa
yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal
tetap apa yang tidak tergoncangkan.
28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan,
marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut
cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Yehezkiel+29-32
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Yehezkiel+29-32
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria
Diberkati? Jadilah berkat dengan mendukung pelayanan Yayasan Gloria.
Donasi: Rekening Bank BCA, No. 456 500 8880 a.n. YAY GLORIA