Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Thursday, May 30, 2013

[Bio-Kristi] Edisi 115/Mei 2013 -- Nicolaus Copernicus

Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com

Bio-Kristi -- Nicolaus Copernicus
Edisi 115/Mei 2013

Salam sejahtera,

Pada masa kini, kita dapat mempelajari ilmu perbintangan, tata surya, dan sistem penanggalan dengan jelas dari berbagai sumber. Namun, sebagian besar dari kita mungkin tidak mengetahui orang-orang menemukan atau merumuskan teori-teori dalam ilmu tersebut. Salah satunya adalah Copernicus. Ia adalah ilmuwan yang memberikan pengaruh cukup besar pada pencetusan berbagai teori yang mampu membuka mata kita untuk melihat lebih jelas hal-hal yang berhubungan dengan sistem tata surya. Menariknya lagi, Copernicus bukan hanya berperan dalam ilmu pengetahuan, namun juga di dunia kristiani. Apa saja kontribusi Copernicus? Simaklah sajian kami ini untuk mendapatkan jawabannya. Selamat membaca.

Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Doni K.
< doni(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org/ >


KARYA: NICOLAUS COPERNICUS
(1473 -- 1543) Ilmuwan Kristen

Nama Latinnya adalah Niclas Kopernik. Ia adalah penemu teori tata surya yang bersifat heliosentris (matahari sebagai pusat alam semesta). Ia lahir di Torun (Thorn), 19 Februari 1473, dan meninggal di Frauenburg, 24 Mei 1543.

Entah keluarganya asli dari Silesia atau dari Polandia, yang pasti bahwa ayahnya, Niclas, adalah seorang pedagang yang beremigrasi dari Krakow ke Torun, dan menikah dengan saudari perempuan Lucas Watzelrode, yang kelak menjadi Uskup Pangeran Ermland. Niclas memiliki empat orang anak. Anak sulung dan bungsunya, Andreas dan Nicolaus, menjalani karier di bidang keuskupan. Sementara putrinya yang lebih tua menjadi seorang biarawati Ordo Cisterciensis dan kepala asrama biarawati di Culm, dan putrinya yang lebih muda sudah menikah. Seluruh anggota keluarga mereka masuk dalam ordo ketiga St. Dominic. Nicolaus hampir berusia sepuluh tahun ketika ayahnya meninggal. Akan tetapi, pamannya, Lucas, mengambil hak asuh atas anak-anaknya dan memberikan pelatihan setingkat perguruan tinggi bagi anak-anak lelaki Niclas.

Nicolaus diterima sebagai mahasiswa di Krakow pada tahun 1491. Di sana, ia belajar kesusastraan kuno, matematika, dan perspektif. Profesor Blar, yang mengajar astronomi, adalah bagian dari sekolah Ptolemy. Sang uskup sendiri adalah mantan siswa di Bologna, lalu mengirim anak-anak laki-laki itu ke Italia. Pada tahun 1497, Nicolaus didaftarkan di Universitas Bologna dengan kewarganegaraan Jerman dan menjadi mahasiswa di fakultas hukum kanon. Ia juga belajar Bahasa Yunani dan menjadi murid Novarra, yang kemudian menjadi profesor astronomi. Untuk memperoleh dukungan yang diperlukan para keponakannya, sang uskup mendapati pilihan mereka sebagai peraturan gereja berdasarkan pasal peraturan Frauenburg (1497 -- 1498).

Pada musim semi tahun 1500, kedua bersaudara itu berangkat dari Bologna menuju Roma, untuk menghadiri perayaan tahun pembebasan (tahun Yobel). Menurut George Joachim, dengan nama keluarga "Rheticus" (karena asli seorang Feldkirch, di Rhaetia kuno) dan temannya Achilles Gasser, Copernicus mengajar ilmu astronomi di Kota Eternal. Di sana, ia menyadari bakatnya dalam menemukan teori astronomi baru. Kedua bersaudara itu mendapat izin cuti dua tahun dari peraturan Frauenburg untuk melanjutkan studi mereka. Dari tahun 1501 sampai tahun 1503, Nicolaus berada di Padua dan Ferrara untuk mempelajari kedokteran dan yurisprudensi. Di Ferrara, ia mendapat gelar sebagai Doktor dari Hukum Kanon/Peraturan Gereja, namun dokumen kelulusannya dari sekolah kedokteran tidak ditemukan. Keahliannya dalam profesi tersebut kemudian terbukti karena ketenarannya sebagai seorang dokter di Mahkamah Episcopal Heilsberg, di sanalah pamannya tinggal.

Setelah belajar di universitas, Copernicus mempraktikkan ilmu kedokteran selama 6 tahun (1506 -- 1512) di Heilsberg. Di sana, ia dibutuhkan oleh para uskup dan para bangsawan, terutama oleh orang-orang miskin yang ia layani secara gratis. Tidak ada dokumen yang menunjukkan bahwa Copernicus pernah menerima penghargaan yang lebih tinggi. Praktik kedokterannya yang hanya bersifat pribadi, tidak menjadi penghalang baginya untuk menjadi seorang rohaniwan. Hal ini menjadi kenyataan bahwa pada tahun 1537 Raja Sigismund dari Polandia menaruh namanya dalam daftar kandidat untuk posisi keuskupan Ermland, memungkinkan bahwa setidaknya dalam kehidupannya selanjutnya, ia memasuki kehidupan kerohanian. Setelah kematian pamannya pada tahun 1512, Copernicus berangkat ke Frauenburg untuk pemilihan uskup baru dan tinggal di sana sampai tahun 1516. Waktu itu, ia dinominasikan sebagai administrator keuskupan istana Allenstein. Setelah masa tinggalnya selama empat tahun berakhir, ia kembali pada peraturan di Frauenburg. Tiga tahun kemudian, sang uskup meninggal dan Copernicus menjadi administrator keuskupan. Kehidupan yang tenang di Heilsberg membuatnya memiliki waktu senggang untuk menerbitkan terjemahan Bahasa Latin dari surat-surat berbahasa Yunani dari Theophylac (1509). Pekerjaan-pekerjaan publiknya secara bertahap mengantarnya pada studi di bidang keuangan. Pada tahun 1522, ia menulis memorandum untuk reformasi moneter, dan lima tahun kemudian tulisannya berkembang menjadi risalah dalam Bahasa Latin. Kemungkinan besar, Raja Polandia secara mendasar menerima risalah tersebut (1528) dan Copernicus dinominasikan sebagai deputi penasihat peraturan keuangan di Prusia (1522 -- 1529).

Copernicus Sebagai Ahli Astronomi

Pekerjaannya yang beragam tidaklah mengacaukan Copernicus yang jenius dari pemikiran utama dalam hidupnya. Menara Heilsberg di Allenstein dan di Frauenburg sering kali menjadi tempat-tempat pengamatan, dan pekerjaan besarnya "Dalam Revolusi Tubuh Luar Angkasa" menjadi bukti bagi pengamatannya yang bersemangat atas matahari, bulan, dan planet-planet. Namanya menjadi terkenal pada awal tahun 1514 ketika Dewan Lateran dipanggil oleh Leo X untuk mengadakan rapat. Melalui Uskup Paul dari Fossombrone, mereka dimintai pendapatnya tentang pembaruan penanggalan gerejawi. Jawabannya adalah, bahwa lamanya masa satu tahun dan bulan serta pergerakan dari matahari serta bulan belum cukup diketahui untuk membuat suatu pembaruan. Namun, kejadian itu mendorongnya untuk menulis surat kepada Paul III, untuk membuat pengamatan yang lebih akurat. Tujuh puluh tahun kemudian, hal ini diterima sebagai dasar dari cara kerja penanggalan Gregorian.

Dua puluh lima tahun setelah kariernya di universitas, Copernicus berhasil menyelesaikan pekerjaan besarnya, setidaknya di dalam pemikirannya sendiri, setelah ia menahan rasa bimbangnya untuk jangka waktu yang lama, apakah akan menerbitkannya atau meniru para penganut Pythagoreans, yang mengirimkan misteri dari filosofi mereka hanya secara lisan kepada pengikutnya sendiri karena takut mendapat penghinaan dari orang banyak. Teman-temannya yang tertarik dengan teori baru, membujuknya untuk menulis. Setidaknya, sebuah gambaran abstrak bagi mereka, yaitu salinan-salinan naskah asli yang kemudian ditemukan di Vienna (1873) dan Stockholm (1878). Dalam komentarnya, Copernicus menyatakan bahwa dalam teorinya ada tujuh axioma, yang menggunakan rumus matematika pada prinsip kerjanya. Ini terjadi pada tahun 1531, atau dua belas tahun sebelum kematiannya. Dari sini, doktrin dari sistem heliosentris mulai menyebar. Pada tahun 1533, Albert Widmanstadt mengajar di hadapan Paus Clement VII mengenai sistem tata surya yang ditemukan Copernicus. Penghargaan untuknya tetap tersimpan dalam naskah kuno Yunani yang disimpan di perpustakaan negara di Munich. Tiga tahun kemudian, Copernicus didorong oleh Cardinal Schonberg, yang kemudian menjadi Uskup Besar di Capua, dalam sebuah surat, tertanggal 1 November 1536 di Roma, untuk menerbitkan temuannya. Atau, setidaknya untuk membuat salinan dengan biaya dari sang Kardinal. Namun, semua dorongan dari teman-temannya sia-sia, sampai seorang pemuda dikirim secara khusus kepadanya.

Pemuda itu adalah George Joachim Rheticus, yang berhenti dari kursinya sebagai pengajar matematika di Wittenberg untuk menghabiskan dua tahun di bawah bimbingan guru barunya (1539-41). Setelah hampir sepuluh minggu kedatangannya di Frauenburg, kemudian ia mengirim sebuah "Narasi Pertama" dari sistem tata surya yang baru kepada teman ilmiahnya Schöner di Nuremberg, dalam bentuk surat setebal 66 halaman, yang selanjutnya dicetak di Danzig (1540) dan Basle (1541). Rheticus selanjutnya mencari terbitan naskah asli dari bab awal pada pekerjaan besar atas pesawat dan trigonometri bintang/planet. Akhirnya, Copernicus, merasa bahwa 68 tahun masa hidupnya telah menghasilkan sesuatu, sehingga kemudian ia menulis surat kepada Paul III. Dalam suratnya itu, ia mendesak Kardinal Schonberg, Uskup Giese di Culm, dan orang-orang terpelajar lainnya untuk meminta naskah aslinya agar diterbitkan. Uskup Giese memerintahkan Rheticus, sebagai murid yang paling pintar dari sang guru besar, untuk mengedit pekerjaan tersebut. Maksud akhirnya adalah untuk membawa naskah asli ke Wittenberg dan menerbitkannya di universitas tersebut. Sayangnya, hal itu terhambat oleh pertentangan besar dari orang-orang yang menolak sistem temuan Copernicus. Akhirnya, hanya bab dari trigonometri yang dicetak (1542). Dua salinan dari "Narasi Pertama" dan risalah dari trigonometri, yang diberikan Rheticus kepada temannya Dr. Gasser, kemudian dipraktekkan dalam ilmu kedokteran di Fieldkirch. Tulisan ini dapat dilihat di perpustakaan Vatikan (Palat. IV, 585). Rheticus kemudian beralih pada Schöner di Nuremberg, yang bersama Osiander. Mereka menerima tugas itu dan bekerja sama dengan percetakan Petreius di kota yang sama. Sementara itu, Rheticus mencoba untuk mendapatkan kembali kursinya di Wittenberg. Namun, karena keterlibatannya pada pandangan Copernican membuatnya harus berhenti (1542) dan kembali ke Leipzig (1543). Kemudian, ia mencegah dirinya untuk memberi perhatian pribadi terhadap terbitan, atau kepada keahliannya sebagai penulis untuk mengurusnya. Bagian tubuh Copernicus sebelah kanan menjadi lumpuh, ingatan dan pikirannya menjadi lemah selama beberapa waktu sebelum kematiannya. Salinan pertama dari buku yang berjudul "Six Books on the Revolutions of the Celestial Orbits" diberikan padanya pada hari kematiannya. Beruntung, ia tidak dapat melihat apa yang telah dilakukan Osiander. Tokoh pembaruan ini mengetahui perilaku dari Luther dan Melanchthon yang melawan sistem heliosentris, dengan memperkenalkan kata "hipotesis" dalam judul halaman. Tanpa menyebutkan namanya sendiri, ia mengganti pendahuluan dari Copernicus dengan pendahuluan lain yang sangat bertolak belakang dengan semangat Teori Copernicus. Pendahuluan Osiander memperingatkan pembaca untuk tidak berharap apa pun dari astronomi, atau untuk menerima hipotesisnya sebagai kebenaran (ne stultior ab hac disciplinâ discedat, quam accesserit). Dedikasi terhadap Paus Paulus III akhirnya ditahan dan tulisan dari pekerjaan tersebut tetap utuh, seperti yang ditegaskan kemudian ketika diperoleh akses terhadap naskah asli, yang sekarang berada di perpustakaan keluarga para bangsawan Nostitz di Praha. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: www.newadvent.org
Alamat URL: http://www.newadvent.org/cathen/04352b.htm
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Judul artikel: Nicolaus Copernicus
Tanggal akses: 28 Mei 2013


TAHUKAH ANDA: TEORI MANUSIA HARUS SELARAS DENGAN ALKITAB

Perubahan yang dibuat Osiander pada mulanya meluputkan buku "De revolutionibus orbium coelestium" dari kecaman. Asronom dan fisikawan Italia, Galileo, belakangan menulis, "Sewaktu dicetak, buku itu diterima oleh gereja suci dan telah dibaca dan dipelajari oleh setiap orang tanpa sedikit pun kecurigaan bahwa gagasan ini bertentangan dengan doktrin-doktrin gereja. Namun, mengingat sekarang ada berbagai pengalaman dan bukti penting yang memperlihatkan bahwa gagasan itu memiliki bukti yang kuat, muncullah orang-orang yang hendak mendiskreditkan pengarangnya tanpa membaca bukunya sedikit pun".

Kaum Lutheran merupakan yang pertama-tama menyebut buku itu "tidak masuk akal". Gereja Katolik, meski pada mulanya tidak menyatakan kecaman, memutuskan bahwa buku itu bertentangan dengan doktrin resminya dan pada tahun 1616 mencantumkan karya Copernicus ke dalam buku-buku terlarang. Buku itu baru dicabut dari daftar ini pada tahun 1828. Dalam kata pengantarnya untuk terjemahan Bahasa Inggris dari buku itu, Charles Glenn Wallis menjelaskan, "Pertikaian antara Katolik dan Protestan membuat kedua sekte itu takut pada skandal apa pun yang tampaknya dapat merongrong respek terhadap Kegerejaan Alkitab, dan akibatnya mereka menjadi terlalu harfiah dalam membaca ayat Alkitab dan cenderung mengutuki setiap pernyataan yang dapat dianggap sebagai penyangkalan atas setiap penafsiran harfiah dari setiap ayat dalam Alkitab". Sebagai contoh, kisah yang dicatat dalam Yosua 10:13, yang menceritakan tentang Matahari yang dibuat tidak bergerak, digunakan untuk menegaskan bahwa Matahari, bukan bumi, yang biasanya bergerak. Mengenai anggapan bahwa teori Kopernikus bertentangan dengan ajaran Alkitab, Galileo menulis, "[Copernicus] tidak mengabaikan Alkitab, tetapi ia tahu betul bahwa jika doktrinnya terbukti, hal itu tidak akan bertentangan dengan Alkitab apabila ayat-ayatnya dipahami dengan benar."

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: wikipedia.org
Alamat URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Nicolaus_Copernicus
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Judul artikel: Nicolaus Copernicus
Tanggal akses: 28 Mei 2013


STOP PRESS: BERGABUNGLAH DENGAN FACEBOOK AUDIO ALKITAB MP3

Apakah Anda ingin mengetahui lebih banyak informasi tentang Alkitab Audio? Kami mengajak Anda untuk bergabung dengan Facebook Alkitab Audio. Di sini, Anda akan mendapatkan banyak informasi tentang Alkitab Audio, di antaranya tentang update versi terjemahan Alkitab Audio dan kesaksian-kesaksian dari orang-orang yang telah menggunakan Alkitab Audio. Melalui Facebook ini, Anda juga dapat mengunjungi situs kami dan mendownload Alkitab Audio dari berbagai versi terjemahan Bahasa Indonesia, Bahasa Suku, dan Bahasa asing. Tunggu apa lagi? Bergabunglah dan jadilah penggemar kami sekarang juga!

=> http://fb.sabda.org/audio


Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Doni K., Sigit, dan S. Setyawati
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo