Anda terdaftar dengan alamat: iklanmdo.kristen@blogger.com
e-Buku -- Teologi Sistematika (I)
Edisi 100/Juni 2012
DAFTAR ISI
RESENSI 1: TEOLOGI SISTEMATIKA
RESENSI 2: PEDOMAN DOGMATIKA
TIP: CARA MEMBACA PUISI YANG BAIK DAN BENAR
STOP PRESS: 40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA
Shalom,
Bulan ini sangat istimewa bagi e-Buku karena telah mencapai edisi yang ke-100! Syukur kepada Allah yang telah menyertai dan mendukung pelayanan kami hingga saat ini, dan kepada seluruh Pelanggan yang mendukung kami dalam doa dan dukungan lainnya. Doa dan harapan kami, e-Buku akan terus setia menyajikan referensi bahan-bahan bacaan yang bermanfaat bagi masyarakat Kristen Indonesia dan terus menumbuhkembangkan minat baca masyarakat kita. Bila Anda rindu terlibat dalam pelayanan ini, kami tentu akan menyambut partisipasi Anda dengan tangan terbuka.
Dalam edisi ini, kami menghadirkan resensi buku-buku yang membahas Teologi Sistematika. Buku yang diresensi adalah buku-buku yang diterbitkan oleh Lembaga Reformed Injili Indonesia dan BPK Gunung Mulia. Bagi Pelanggan yang gemar dengan puisi, jangan lewatkan "Cara Membaca Puisi yang Baik dan Benar" dalam kolom Tip. Mari perluas cakrawala wawasan kita dengan membaca!
Pemimpin Redaksi e-Buku,
Sri Setyawati
< setya(at)in-christ.net >
< http://gubuk.sabda.org/ >
"Membaca terkadang menjadi sebuah perlengkapan yang terampil untuk menghindari berpikir." (Arthur Helps)
RESENSI 1: TEOLOGI SISTEMATIKA
Judul buku: Teologi Sistematika Volume 6: Doktrin Akhir Jaman
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Louis Berkhof
Penerjemah: Yudha Thianto
Editor: Hendry
Penerbit: Lembaga Reformed Injili Indonesia, Surabaya 1994
Ukuran buku: 14 x 21 cm
Tebal: 152 halaman
ISBN: 979-8307-16-X
Buku Online: --
Download: --
Apakah doktrin akhir zaman hanya dimiliki agama Kristen saja? Tidak, agama-agama non-Kristen pun mengakui dan percaya bahwa akhir zaman itu ada. Namun, masing-masing agama memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang kapan terjadinya, bagaimana terjadinya, bagaimana keadaan manusia setelah itu, dan seterusnya.
Salah satu buku yang mengajarkan tentang doktrin akhir zaman dari sudut pandang agama Kristen adalah buku yang ditulis oleh Louis Berkhof. Buku ini membahas secara detail tentang segala peristiwa yang terjadi pada akhir zaman, dilihat dari sudut pandang Alkitab. Buku ini dibagi dalam dua poin besar. Pertama adalah "Eskatologi Individual", yang membahas tentang Kematian Jasmani, Imortalitas Jiwa, dan Status Antara. Kedua adalah "Eskatologi Umum", yang membahas Kedatangan Kristus yang Kedua Kali, Pandangan-Pandangan Millenial, Kebangkitan Orang Mati, Penghakiman Terakhir, dan Keadaan Akhir. Di bagian akhir buku, Anda dapat membaca Glossarium (Kosakata Khusus), yang bisa menolong Anda untuk mengetahui arti istilah-istilah khusus yang muncul dalam buku ini. Setiap bab yang dipaparkan selalu diberi penjelasan dengan poin kecil, yang memberikan informasi tambahan yang mendalam dan terperinci. Sesuai dengan judulnya, buku ini lebih menekankan pada pemahaman tentang kebenaran-kebenaran pada akhir zaman. Karena buku ini membahas tentang doktrin, tentu saja ada banyak dasar alkitabiah yang dikutip dan ditekankan. Penjelasan Louis Berkhof sangat mendukung doktrin ini, begitu sistematis dalam bentuk poin-poin yang runtut. Bahasa yang digunakan juga tidak terlalu rumit, sehingga kaum awam pun tidak terlalu sulit untuk memahaminya.
Buku ini direkomendasikan sebagai bahan referensi untuk belajar lebih dalam tentang doktrin akhir zaman yang alkitabiah. Buku ini sangat membantu para mahasiswa teologia atau jemaat yang ingin belajar kebenaran Alkitab, khususnya doktrin akhir zaman.
Peresensi: Yonathan Sigit P.
RESENSI 2: PEDOMAN DOGMATIKA
Judul buku: Pedoman Dogmatika -- Suatu Kompendium Singkat
Judul asli: --
Penulis: Dr. Theol. Dieter Becker
Penerjemah: --
Editor: --
Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1993
Ukuran buku: 14,5 x 21 cm
Tebal: 227 halaman
ISBN: 979-415-618-3
Buku Online: --
Download: --
Dogmatika adalah hal yang sangat penting di dalam kehidupan Kristen, karena menyangkut dasar kepercayaan dan memberikan penjelasan tentang apa yang kita percayai dalam kekristenan. Akan tetapi, banyak orang yang merasa tidak dapat memahami atau tertarik dengan buku-buku yang membahas dogmatika Kristen, karena tebalnya buku atau karena pembahasan yang rumit dari penulisnya. Sering kali, keengganan untuk mempelajari dogmatika juga muncul karena dogmatika Kristen sepertinya tidak memiliki kaitan dengan isu-isu yang dihadapi oleh orang-orang percaya pada masa ini.
Buku yang ditulis oleh Dr. Theol. Dieter Becker ini, mungkin dapat menjadi buku yang dapat menolong Anda untuk mengerti sebagian dari dogmatika Kristen. Dogma-dogma yang dibahas dalam buku ini adalah dogmatika dasar yang patut diketahui oleh orang Kristen dengan berbagai latar belakang pendidikan, karena menyangkut tentang Allah, manusia, dosa, hingga dogmatika eskatologis. Setiap bab dalam buku ini hanya membahas satu dogma, sehingga tidak membingungkan pembaca awam. Selain itu, setiap bab selalu disusun dengan dasar-dasar dogmatika yang dibahas, diskusi aktual mengenai dogma tersebut, dan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan dogma yang dibahas. Hal ini sangat memudahkan pembaca untuk mengikuti alur penjelasan dan pesan yang ingin disampaikan penulis. Bagi para mahasiswa teologi, buku ini sangat bermanfaat sebagai bahan referensi bagi studi yang mereka ambil.
Jika Anda adalah seorang awam yang sebelumnya tidak tertarik membaca buku-buku tentang dogmatika Kristen, tidak ada salahnya Anda mencoba membaca buku karya Dr. Theol. Dieter Becker ini.
Peresensi: Yosua S. Yudo
TIP: CARA MEMBACA PUISI YANG BAIK DAN BENAR
Kegiatan membaca puisi (poetry reading) mulai populer sejak hadirnya kembali WS. Rendra (Alm) dari kelananya di Amerika Serikat. Agar dapat membaca puisi dengan baik, Anda perlu memerhatikan hal-hal berikut:
1. Interpretasi (penafsiran)
Untuk memahami sebuah puisi, kita harus dapat menangkap simbol-simbol atau lambang-lambang yang dipergunakan oleh penyair. Bila kita salah dalam menafsirkan makna simbol/lambang, kita tentu bisa salah dalam memahami isinya.
2. Teknik Vokal (vokalisasi)
Untuk pengucapan yang komunikatif diperlukan penguasaan intonasi, diksi, jeda, enjambemen, dan lafal yang tepat.
3. Performa (penampilan)
Dalam hal ini, pembaca puisi dituntut untuk dapat memahami pentas dan publik.
Pembaca puisi juga dapat menunjukkan sikap dan penampilan yang meyakinkan -- berani menatap penonton dan mengatur ekspresi yang tidak berlebihan. Selain itu, pembaca puisi harus memerhatikan irama serta mimik. Mimik merupakan petunjuk apakah seseorang sudah benar-benar dapat menjiwai atau meresapi isi puisi. Harmonisasi antara mimik dengan isi (maksud) puisi merupakan puncak keberhasilan dalam membaca puisi.
Ingatlah, tidak setiap puisi dapat dibaca (dilisankan) tanpa menempatkan tanda tafsir pengucapannya terlebih dahulu. Adakalanya, Anda menemui deretan baris atau bait yang satu dengan yang lain memunyai jalinan pengucapan atau ada pula yang secara tertulis terpisah, sehingga perlu jeda. Bila Anda kurang tepat dalam memberi jeda, akan dapat mengaburkan maknanya.
Seorang penyair memunyai beberapa kiat agar puisinya dapat dicerna atau dinikmati pembaca. Penyair kerap menampilkan gambar angan atau citraan dalam puisinya. Melalui citraan, penikmat sajak memperoleh gambaran yang jelas, suasana khusus atau gambaran yang menghidupkan alam pikiran dan perasaan penyairnya.
Perhatikan kutipan sajak Amir Hamzah berikut ini:
Nanar aku gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai
Dalam puisi di atas, dalam angan-angan pembaca muncul citraan penglihatan. Pembaca seolah melihat sosok wanita rupawan yang mengintai dari balik tirai.
Di samping citraan/imajinasi visual (yang menimbulkan pembaca seolah-olah dapat melihat sesuatu setelah membaca kata-kata tertentu), terdapat pula imajinasi lain, seperti imajinasi pendengaran (auditory), imajinasi seolah mendengar kata-kata tertentu (articulatory), imajinasi seolah membau/mencium sesuatu (alfaktory), imajinasi seolah Anda seperti merasa lesu, capek, mengantuk, lapar, dsb. (organik).
Setelah Anda dapat menafsirkan lambang-lambang dalam puisi, untuk mewujudkan keutuhan makna, Anda dapat melakukan langkah parafrasa puisi, memberi tanda jeda, serta tekanan atau intonasinya.
Yang perlu diingat bahwa dalam mencoba memahami sebuah puisi, perlu memerhatikan judul, arti kata, imajinasi, simbol, pigura bahasa, bunyi/rima, ritme/irama, serta tema puisi.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Sahabat Bersama
Alamat URL: http://sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian-puisi.html
Judul asli artikel: Cara & Tips Membaca Puisi yang Baik & Benar
Penulis: Arianto Sam
Tanggal akses: 7 Februari 2012
STOP PRESS: 40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA
Apakah Anda terbeban untuk menanam lutut Anda bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Kristus? Kami mengajak Anda meluangkan waktu sejenak untuk berdoa bagi saudara-saudara kita, khususnya mereka yang akan melaksanakan ibadah puasa.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2012 ini kita akan kembali bersatu hati berdoa selama bulan puasa. Jika Anda rindu untuk turut ambil bagian berdoa bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk menjadi pokok doa kita bersama. Untuk berlangganan, silakan kirimkan e-mail ke: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org >
Bagi Anda yang ingin agar teman-teman Anda pun bisa ikut berdoa dengan memakai bahan pokok doa ini, silakan kirimkan alamat e-mail mereka ke alamat e-mail redaksi di: < doa(at)sabda.org >
Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia, agar tangan Tuhan yang penuh kuasa menolong dan menggugah hati nurani para pemimpin bangsa ini untuk bertekad dan bersatu mengeluarkan bangsa ini dari kemelut berbagai masalah yang berkepanjangan. Selamat menjadi "penggerak doa" di mana pun Anda berada dan biarlah karya Tuhan terjadi di antara umat-Nya, khususnya bangsa Indonesia. Selamat berdoa.
Kontak: < buku(at)sabda.org >
Redaksi: Sri Setyawati, Ami Grace Y., dan Yonathan Sigit P.
(c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA
< http://www.ylsa.org >
Rekening: BCA Pasar Legi Solo;
No. 0790266579
a.n. Yulia Oeniyati
< http://blog.sabda.org/ >
< http://fb.sabda.org/buku >
Berlangganan: < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >
Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org >