Renungan Harian & Leadership Kristen
| Renungan | Bina | Bio | Buku | Doa | E-JEMMi | Kisah | Konsel | Leadership | Wanita | Humor |

Tuesday, March 27, 2012

[i-kan-binaguru] Sharing dari Madinah

---------------------------------------------------------------------  e-BinaGuru -- MILIS DISKUSI PARA PELAYAN ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU    ---------------------------------------------------------------------  


Tanggapan isi Buku  "Mencinta Hingga Terluka"  
( Bunda Khadijah, dari Madinah -Arab saudi)

Sumber dan foto penulis: http://bit.ly/GWMgjp 



Berawal dari kisah slengekan, saya kompasianer baru yang belum tahu persilatan kompasiana, belum mengenal sang suhu, berkenalan dengan kompasianer Julianto Simanjuntak sepintas lalu, telah membawa hikmah pada kunjungan saya ke Jakarta, bulan Januari 2012, saya membeli buku Julianto Simanjuntak (Bang JS) berjudul Mencinta Hingga Terluka.  

Perkenalan saya di kompasiana dengan Bang JS telah saya ikuti dengan sikap sungguh-sungguh untuk mengenal beliau.  Saya selalu percaya bisa mengenal orang lewat tulisannya, apakah itu postingan ataupun buku, sehingga saya bisa menyadari penyebab orang tersebut berbuat demikian, dan juga menyadari kekeliruan saya sendiri.  Genuine, bersungguh-sungguh, begitu teman saya bilang atas sikap saya itu.

Sebelum membeli buku ini, saya telah mengetahui bahwa Bang JS adalah seorang mantan penggembala dan beliau bekerja memberikan konseling.  Jadi,  saya memang sudah siap menghadapi kenyataan bahwa saya akan membeli sebuah buku yang sarat akan pemahaman akan Kristus dari Bang JS.

Ketika membaca buku ini membuat saya yang menganut ajaran Islam ahlus sunnah wal jamaah merasa bertemu pendeta yang sesungguhnya, suatu pengalaman yang belum pernah saya temukan sebelumnya.

Saya tak akan dapat menerima, menikmati dan memahami buku ini bila sedari awal tidak ada kemauan dari saya untuk belajar mengenal seseorang dengan sungguh-sungguh, memahami keilmuannya, dan memahami keyakinannya.  

Hanya dengan kerelaan itu saya bisa menikmati dan menerima.  Bila sedari awal sudah picik, tak akan mampu menyelesaikan apa yang saya mulai, maka  buku ini hanya akan bertengger di lemari buku saya menjadi koleksi.

Untuk membaca buku ini modal saya adalah kesediaan untuk belajar dan  menerima perbedaan.  Keyakinan saya sejak awal  sudah jelas berbeda dari Bang JS, Saya Islam dan beliau Kristen….tapi tidak mengurangi kesediaan untuk menyerap ilmu dan pengalaman.  Kesediaan untuk mengenal secara akrab, menepis sikap skeptis dan menolak isi dari orang yang berbeda iman, menghancurkan perasaan antipati, dan menumbuhkan empati saja, itu yang saya lakukan ketika membaca buku ini.

Saya berpikir, orang-orang kristen ini memiliki cara yang bagus untuk menolong sesama agar tidak kecolongan dari kecelakaan hati yang terluka yang bisa mengakibatkan orang bunuh diri… caranya mereka dengan memberi pelayanan jemaat, mengunjungi orang yang sakit sebagai salah satu pelayanan, dan jalan konseling.  

Saya tertarik dengan cara re-parenting yang telah ditempuh Bang JS untuk menyembuhkan dirinya sendiri, mengembalikan nilai ayah baginya yang ketika kanak-kanak telah membentuk image yang buruk dari ayah yang tidak memiliki sifat kebapakan. 

 RE-parenting telah memenuhi dahaga anak akan kasih sayang ayahnya.  Julianto telah menjalankan re-parenting dengan mendekatkan diri pada figur pria yang lebih tua yang memposisikan dirinya sebagai ayah baginya.  Hal itu pernah saya lakukan bagi diri saya kurun waktu 1990- 1999.  Re-parenting telah membawa berkah banyaknya ayah angkat, ibu angkat bagi saya, sehingga saya memiliki banyak ayah dan banyak ibu.  Kekayaan hidup yang tiada taranya.

Buku ini merupakan karya berdua Bang JS dan isterinya Roswitha Ndraha.  Ketika berenang di dalam buku ini, saya merasakan bahwa saya hanya bertemu dengan Bang JS saja, karena hanya satu bab terakhir Roswitha Ndraha menuliskan berkenaan cinta mereka yang tumbuh lewat konflik.  

Saya sempat memikirkan hal itu, dan ketika melihat kehidupan saya sendiri berumahtangga, saya bisa memahami, bahwa hal ini adalah bukti kemurahan hati dan cinta kasih seorang suami pada isterinya.  Kesuksesan Bang JS tak mungkin tanpa peranan Roswitha Ndraha, isterinya.  Sehingga merupakan kerjasama, kolaborasi seumur hidup perkawinan mereka.  

Dalam hal ini saya mengingatkan diri saya akan posisi imam dalam rumah tangga saya, suami saya dalam rumahtangga kami adalah Imam, dimana suami saya selalu menjadi pemimpin di depan saya, berdiri di depan saya, dan ke depan dalam berbagai urusan kami, sedangkan saya menjadi pendamping setia dibelakangnya saja.  Kesuksesan suami saya tak akan bisa diraih secara maksimal tanpa diri saya karena kami berkolaborasi bekerjasama dalam menumbuhkan rumahtangga.

Menyimak nilai-nilai keluhuran budi dalam buku Mencintai Hingga Terluka ini,  membuat saya ingin membahasnya dari kacamata keyakinan saya sebagai orang Islam.  Bahwa dalam Islam mencintai telah diibaratkan seperti ini :  " Wahai orang yang beriman, tiadalah kamu mencintai saudaramu sampai kamu mencintainya seperti dirimu sendiri -  " La Yuhibbu Li akhihi ma yuhibbu linafsihi ".

Memaafkan dalam konflik telah diajarkan agar kita tidak memutuskan silaturahmi dan kalau kita marah, maka marah itu hanya boleh maksimal 3  hari saja…mau marah-marahan iya boleh tapi harus segera saling memaafkan.

Dalam hubungan kita kepada orangtua, dalam Islam sangat diutamakan sifat " Birru Waliden" yaitu berbakti pada orangtua.  Buruk-buruk papan jati, seburuk-buruknya orangtua sendiri.  Seorang anak adalah harta penolong bagi orangtuanya,  bila anak itu kelak jadi anak soleh/solehah dan selalu  mendoakan orangtuanya. 


Saya bukan membanding-bandingkan nilai agama untuk keperluan yang tidak membawa berkah.  Justru kemauan saya belajar dari Bang JS yang pernah jadi pendeta dan aktif dalam konseling berdasarkan kitab Injil, adalah sikap terbuka dan sikap toleransi beragama yang selalu jadi dasar kerukunan umat beragama di negara kita.  Bahwa nilai agama adalah membimbing umatnya untuk hidup dalam keselarasan, saling mencintai agar bahagia bersama-sama.

Demikianlah saya mengapresiasi seorang kompasianer.  Bang JS, Seorang yang bijak yang bisa saya jadikan guru kehidupan di kompasiana.  

Semoga berguna dan dipandang dengan positif bagi siapapun yang membaca tulisan ini. Selengkapnya baca ...

http://bit.ly/GWMgjp 

Bunda Khadijah


Julianto dan Roswitha 
Sudah daftar SPKN-16? Disini




---------------------------------------------------------------------   Bergabung kirim e-mail ke:        Berhenti kirim e-mail ke:       Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaGuru  ---------------------------------------------------------------------  
Miliki Blog atau Website Sendiri
Dapatkan Panduannya
Hubungi : 0813 5643 8312 - 0857 5737 8151 - 0431 8013154
Format SMS : Panduan Isi Pesan
Klik Demo / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
atau pilih template :
Klik, Pilih & Pesan Sekarang / Contoh & Tutor Tingkat Menengah
G R A T I S
The Christian Blog @ 2011 - 2012
Designer : Joni Wawoh, SH
hostgator promo