e-Renungan Harian
Sarana untuk bertumbuh dalam iman & menjadi saksi Kristus
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Tanggal: Sabtu, 31 Maret 2012
Bacaan : Pengkhotbah 7:1-14
Setahun: Hakim-Hakim 6-7
Nats: Akhir suatu hal lebih baik daripada awalnya. Panjang sabar lebih
baik daripada tinggi hati (Pengkhotbah 7:8)
Judul:
MENGAKHIRI DENGAN BAIK
Mana yang lebih mudah? Memulai sesuatu atau melanjutkan dan
menyelesaikan sesuatu yang sudah dimulai? Tergantung tipe orangnya.
Bagi orang praktis, apalagi kaya ide, memulai sesuatu hanya semudah
ia berpikir atau berucap. Namun, bagi orang yang banyak berhitung,
membayangkan dulu proses detailnya, memulai sesuatu adalah tantangan
besar. Perlu energi besar untuk mengambil langkah pertama. Sementara
bagi yang mudah memulai, energi lebih besar diperlukan untuk tetap
bertekun dan tak cepat beralih memulai hal lain lagi.
Perkataan Pengkhotbah dalam ayat pilihan hari ini menarik. Ia tidak
cuma menunjukkan suatu perbandingan yang dihayatinya benar: "Akhir
suatu hal lebih baik daripada awalnya". Ia juga menyertakan
kualifikasi pendukungnya: "Panjang sabar lebih baik daripada tinggi
hati". Untuk setia sampai akhir jelas dibutuhkan ke"sabaran yang
panjang. Dan, kita perlu waspada agar tidak tergoda untuk berhenti
dari sesuatu yang belum selesai karena tinggi hati. Karena takut
ketahuan gagal, misalnya; atau bosan; atau tidak siap menjalani
proses "perendahan" dan pemurnian karakter yang semakin berat dan
sulit.
Yesus telah memberi teladan agung saat Dia melapor kepada Bapa: "Aku
telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan
pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku" (Yohanes 17:4). "Dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendah"kan diri-Nya dan taat"
(Filipi 2:8). Apakah kita juga rindu memuliakan Tuhan dalam
pekerjaan dan pelayanan kita? Mari tunaikan tugas yang dipercayakan
kepada kita dengan tidak setengah hati dan juga tidak setengah jadi.
--ODY
KITA DIPANGGIL TIDAK HANYA UNTUK MEMULAI SUATU PEKERJAAN BAIK,
TETAPI JUGA UNTUK MENYELESAIKAN DAN MENGAKHIRINYA DENGAN BAIK.
e-RH Situs: http://renunganharian.net/utama.php?tanggalnya=2012-03-31
e-RH arsip web: http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/2012/03/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/renunganharian/home.php?d=2012/03/31/
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Ayat Alkitab: http://alkitab.sabda.org/?Pengkhotbah+7:1-14
Pengkhotbah 7:1-14
1 Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari
kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.
2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta,
karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya
orang yang hidup memperhatikannya.
3 Bersedih lebih baik dari pada tertawa[1:17432], karena muka
muram membuat hati lega.
4 Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh
senang berada di rumah tempat bersukaria.
5 Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada
mendengar nyanyian orang bodoh.
6 Karena seperti bunyi duri terbakar di bawah kuali, demikian
tertawa orang bodoh. Inipun sia-sia.
7 Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap
merusakkan hati.
8 Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar
lebih baik dari pada tinggi hati.
9 Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap
dalam dada orang bodoh.
10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada
zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau
menanyakan hal itu.
11 Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu
keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.
12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan
beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup
pemilik-pemiliknya.
13 Perhatikanlah pekerjaan Allah[1:17438]! Siapakah dapat
meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?
14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah,
bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari
mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai
masa depannya.
Bacaan Alkitab Setahun:
http://alkitab.sabda.org/?Hakim-Hakim+6-7
Mobile: http://alkitab.mobi/tb/passage/Hakim-Hakim+6-7
e-RH(c) +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ YLSA
Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria